Pembelajaran mendalam merupakan
pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar
dan proses pembelajaran berkesadaran (mindfull) bermakna ( meaningfull ) dan menggembirakan ( joyfull ) melalui olah
pikir ( intelektual ) olah hati ( etika)
olah rasa ( estetika ) dan olah raga ( kinestetik ) secara holistic dan
terpadu.
Lima kata kunci dalam pembelajaran
mendalam
1. Pembelajaran yang memuliakan
Pembelajaran
yang memuliakan artinya menghargai proses belajar setiap siswa . Memberikan dukungan dan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk berkembang sesuai
potensinya.
2. Pembelajaran berkesadaran
(mindfull)
Pembelajaran
berkesadaran artinya siswa sadar akan proses belajarnya. Mereka tau bahwa belajar adalah kebutuhannya bukan paksaan dari guru atau orang tuanya. Hal ini terlihat dalam proses belajar bagaimana mereka hadir sepenuhnya di dalam kelas bukan hanya
fisik semata tapi mental dan emosionalnya juga hadir dalam proses belajar
mengajar.Siswa aktif bertanya, mencari tau, dan berkesadaran penuh bukan hanya
mengejar nilai semata.
3. Pembelajaram bermakna (
meaningfull)
Pembelajaran
bermakna artinya siswa tidak hanya tau teori saja tetapi mereka tau bagaimana menerapkan di dunia nyata dalam kehidupan nyata mereka dengan cara yang relevan
dan kontekstual. Siswa tidak hanya menghafal informasi saja tetapi mereka tau
kapan dan bagaimana informasi yang mereka peroleh tersebut dapat digunakan
dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran bermakna
menuntut guru untuk menciptakan situasi belajar yang menantang dan berhubungan
dengan pengalaman hidup siswa sehingga mereka terlibat secara personal dan
terdorong untuk berkontribusi secara aktif dalam proses belajar mengajar.
4. Pembelajaran menggembirakan (
joyfull)
Pembelajaran
yang menggembirakan adalah menciptakan suasana pembelajaran yang membuat senang, nyaman, dan tertantang secara positif. Menggembirakan bukan bukan
berarti siswa bermain sesuka hati dan tidak terarah. Guru perlu merancang
aktifitas yang menyenangkan tetapi tetap memiliki tujuan pembelajaran yang
jelas dan terarah. Ketika siswa terhubung secara emotional dengan pelajaran dan
juga gurunya maka otak mereka akan mudah menyerap informasi . Rasa senang
memicu pelepasan hormon dopamin yang membuat meningkatnya daya ingat dan
kemampuan belajar jangka panjang.
5. Pembelajaran holistic
Pendekatan deep learning
juga mengajak kita untuk menyentuh seluruh aspek siswa secara menyeluruh/holistic. Artinya pembelajaran tidak hanya berfokus pada akademik
saja, intelektual saja, tetapi juga aspek moral, kreatifitas, dan aktifitas
fisik. Dengan pendekatan ini siswa akan menjadi siswa yang holistik/utuh .
Cerdas secara intelektual memiliki karakter yang baik, kreatif, dan sehat
secara fisik.
a. Olah
pikir
Olah pikir ini berfokus pada intelektual pada
kemampuan berfikir kritis, analitis, kreatif. Siswa tidak hanya menerima
informasi secara pasif tetapi mereka diajak untuk aktif memproses informasi
untuk menganalisis masalah, dan untuk mencari solusi yang relevan.
b. Olah
hati
Olah hati berhubungan dengan etika, yaitu berfokus pada
pembentukan karakter dan nilai-nilai moral. Siswa diajarkan untuk memiliki
empati, tanggung jawab, kejujuran, dan kepekaan sosial
c. Olah
rasa
Olah rasa berhubungan dengan estetika yang mengasah
kepekaan estetika dan kreatifitas siswa. Siswa diajak untuk mengekspresikan ide
mereka dengan cara kreatif dan menarik
d. Olah
raga
Olah raga berhubungan kengan kinestetik yang melibatkan
aktifitas fisik siswa yang dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh siswa,
meningkatkan keterampilan motorik siswa, meningkatkan konsentrasi dan suasana hati
siswa.